MIS

Untuk mata kuliah Manajemen Informasi Sistem
ENIE600024
Dosen Pengajar: Dr. Ir. M. Dachyar. M.Sc

Senin, 09 Maret 2015

PRISM-Process Reengineering Integrated Spiral Model: Sebuah Model Tangkas untuk Pendekatan Business Process Reengineering (BPR)




Selama dua dekade terakhir, rekayasa ulang proses bisnis (BPR) telah menjadi pendekatan yang populer untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi. Pemeriksaan literatur BPR menunjukkan bahwa model BPR yang telah banyak digunakan saat ini memiliki beberapa keterbatasan yang serius, dan gagal untuk mempertimbangkan faktor-faktor manusia dan aspek manajemen perubahan. PRISM adalah model tangkas sistematis yang akan meningkatkan peluang bagi organisasi untuk berhasil melaksanakan proyek BPR. Karakteristik utama dari PRISM adalah integratif, evolusioner, patuh terhadap konsep manajemen risiko, prototyping, benchmarking dan perbaikan terus-menerus yang semuanya penting dalam menjalankan kegiatan bisnis saat ini. Intinya, model PRISM ini akan meningkatkan tingkat keberhasilan BPR karena sifatnya yang lebih tangkas, dinamis, dan berkelanjutan.


Minggu, 08 Maret 2015

E-Commerce: Keamanan dan Aplikasi

Menyajikan penyelidikan dan perbandingan semua metode yang digunakan dalam sistem keamanan E-commerce. Juga menyajikan metode yang disarankan untuk membuat e-commerce menjadi lebih aman. Aplikasi dari E-commerce itu sendiri yang menjadi tujuan di studi ini. Efisiensi metode keamanan tersebut diukur, dan efisiensi tersebut dapat meningkat saat metode keamanan satu dengan lainnya digabungkan. Metode keamanan baru yang disarankan merupakan gabungan antara algoritma Hash dan Public Key Infrastructure (PKI).

Kriteria Seleksi ERP: Pandangan Teoritis dan Praktis

Terdapat dua kriteria utama dalam seleksi ERP. Pertama adalah kriteria ERP terkait dengan software, dan kedua adalah ERP terkait dengan Implementasi. Terdapat 12 kriteria yang paling penting dalam pemilihan ERP terkait dengan  software yaitu: ERP fungsional, total proyek implementasi ERP, reputasi penjual, kehandalan ERP, kemudahan integrasi dengan sistem lain, teknologi maju, skalabilitas, kemampuan upgrade, kemungkinan kustomisasi / parameterisasi, kemudahan penggunaan, fleksibilitas dan modularitas. Kemudian terdapat lima hal paling penting implementasi terkait kriteria seleksi ERP meliputi: kemudahan dan kecepatan pelaksanaan, organisasi fit, kualitas pelatihan, kesiapan pengguna, dan kualitas dukungan sistem. Meskipun dua kelompok kriteria pelaksanaan saling tergantung, kriteria-perangkat lunak lebih mudah untuk dikontrol karena bersifat teknis, sedangkan kriteria yang berhubungan dengan pelaksanaan penting untuk keberhasilan implementasi ERP , lebih bergantung pada faktor manusia dan karena itu perlu lebih banyak usaha dan perhatian.


oleh Marshal Bagus Nugroho (1206238154)
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia